Kondisi ekonomi pada tahun 2022 diperkirakan akan menghadapi tingkat ketidakpastian yang sangat tinggi. Pada tahun 2022, diklaim bahwa motif politik untuk maju ke 2024 akan semakin panas, dan ini tentu saja akan mempengaruhi keadaan ekonomi nasional tahun depan.
Belum lagi, undang-undang penciptaan lapangan kerja yang sebelumnya cukup optimis untuk mempercepat pertumbuhan investasi, kembali dipertanyakan setelah Mahkamah Konstitusi menyatakannya inkonstitusional bersyarat.
Sigmaphi, sebagai lembaga riset dan analisis data, memaparkan beberapa prospek kebijakan yang akan berlangsung pada 2022, dengan mengangkat tema Tiger’s Year, Riding The Tiger.
Ilmuwan politik Sigmaphi Reno Koconegoro mengatakan bahwa pada tahun 2022, kebijakan luar negeri akan fokus pada pertahanan global dan hubungan ekonomi politik China.
“Dari isu Laut China Selatan, perang dagang, komitmen terhadap lingkungan, hak asasi manusia dan demokrasi, hingga isu asal usul Covid-19,” kata Reno saat webinar yang diselenggarakan oleh Sigmaphi, Rabu (22/ 02). /2020). 12/12/2021).
Selain itu, kata Reno, akan ada beberapa momen politik di tahun 2022 yang akan saling bergantung dan menantang serta akan berimplikasi pada kebijakan dalam negeri.
Di antaranya, proses politik penyempurnaan omnibus law undang-undang penciptaan lapangan kerja, serah terima pemerintahan DPR dalam normalisasi defisit APBN, beberapa kepala daerah yang masa jabatannya telah habis, dan manuver para tokoh politik sekitar tahun 2024. . Ekonomi Indonesia
Dan keterkaitan antara momen-momen tersebut akan membuat politik dalam negeri lebih dinamis pada 2022 dibandingkan dengan 2021. Fase di mana tahun pemulihan ekonomi bertemu dengan tahun konsolidasi politik yang akan menentukan orientasi konfigurasi kebijakan nasional ekonomi pada tahun-tahun berikutnya. . , dia berkata. Kendali.
Dengan prakiraan kebijakan tersebut, peneliti utama Sigmaphi Telisa Falianty memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 3,49% pada akhir tahun 2021 dan 4,90% tahun depan.
Selain itu, ia menjelaskan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 akan ditopang oleh investasi yang meningkat sebesar 5,94%, dan belanja publik yang akan meningkat sebesar 4,97%. Sementara itu, ekspor neto meningkat minus 0,61%, sejalan dengan normalisasi harga komoditas yang diperkirakan akan terjadi pada pertengahan tahun depan.
“Indonesia bisa berkembang jika lebih memperhatikan pelaku UMKM. Simulasi yang dilakukan Sigmaphi adalah dengan mendorong hanya 10% pelaku UMKM untuk mengambil kursus, ekonomi dapat tumbuh sebesar 6,7%,” jelasnya. Politik Indonesia