Yose Rizal Damuri, Kepala Departemen Ekonomi Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan, segala sesuatu yang berkaitan dengan teknologi dan digital, mulai dari internet, aplikasi, robotika hingga kecerdasan buatan, berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia mengatakan survei 2018 menemukan bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh tambahan 1% berkat pengembangan TI.
“Meningkatnya adopsi teknologi di Indonesia dapat memacu pertumbuhan. Ekonomi nasional masih tumbuh 1%,” katanya dalam konferensi pers online AIIB, Kamis (12/8).

Dia mengatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara penetrasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh, studi banding per wilayah menunjukkan bahwa kota atau wilayah dengan penetrasi tinggi lebih dari 50 persen cenderung memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi rata-rata 0,4 persen dibandingkan dengan wilayah yang akses internetnya rendah.
Oleh karena itu Yosen mengatakan pemerintah perlu membangun infrastruktur teknologi digital dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, karena teknologi informasi akan digunakan secara luas di seluruh Indonesia. Ekonomi Indonesia
Ia mengatakan ada empat syarat yang harus dipenuhi pemerintah, yakni akses mudah, terjangkau, andal, dan cepat untuk memaksimalkan teknologi bagi pertumbuhan ekonomi.
Begitu teknologi itu diadopsi, dia mengingatkan akan ada sektor yang menang dan ada sektor yang kalah. Ia menilai pemenang digitalisasi adalah industri otomotif dan keuangan. Sedangkan dampak negatifnya adalah banyaknya pekerjaan manusia yang akan digantikan oleh mesin.
Sedangkan wilayah yang akan memenangkan pulau tersebut adalah Pulau Jawa yang memiliki jaringan internet jauh lebih baik dibandingkan wilayah lainnya. Politik Indonesia