Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan Indonesia perlu mengembangkan ekosistem ekonomi halal yang ada di dalam negeri agar tidak hanya menjadi pemain nasional, tetapi juga menembus pasar global.
Pengembangan ini harus segera dilaksanakan agar pengembangan mata rantai ekonomi halal dapat lebih produktif dan kompetitif dibandingkan negara lain yang mulai memasuki ekosistem ini.
“Kita perlu menggarap pengembangan atau mata rantai ekonomi halal agar bisa lebih kompetitif dan produktif,” kata Perry pada opening ceremony ISEF 8. 2021: halal product, au- Beyond halal compliance, Jakarta, Senin (6/6). /21).

Perry mengatakan ada 4 hal penting yang bisa dilakukan untuk mengembangkan rantai nilai ekosistem halal di Indonesia. Dimulai dengan sertifikasi halal produk buatan Indonesia.
Meski sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam, sertifikasi halal tetap penting karena banyak negara mulai fokus pada industri produk halal.
“Pertama, sertifikasi halal adalah tentang pembentukan ekosistem manufaktur halal,” kata bos Bank Indonesia itu.
Kedua, Anda perlu membentuk unit bisnis yang terintegrasi. Perry ingin sektor manufaktur Indonesia memanfaatkan sumber daya manusia yang ada untuk menciptakan sumber daya yang saling terhubung. Libatkan kelompok lingkungan seperti pondok pesantren dan UKM dalam rantai produksi.
Kedua, pembentukan unit usaha kecil, menengah, dan besar yang terintegrasi, ujarnya.
Ketiga, produk halal yang akan dikembangkan dalam rantai nilai ekosistem halal. Indonesia saat ini memiliki lima sektor manufaktur halal yang akan dioperasikan, termasuk makanan, fashion, pariwisata, kosmetik dan farmasi, serta energi baru dan terbarukan (EBT).
Dari lima sektor tersebut, Perry mengatakan dalam kondisi pandemi saat ini, pemerintah telah memutuskan untuk fokus pada sektor pangan dan fesyen. “Kami fokus pada lima produk berkualitas tinggi dengan prioritas makanan dan fashion,” katanya. Politik Indonesia
Keempat, Anda perlu meningkatkan rantai nilai dalam proses produksi. Dalam konteks ini, Ketua Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Islam menginginkan semua produk halal buatan Indonesia diolah dari hulu hingga hilir.
Mulai dari proses produksi hingga proses penjualan produk. Hal ini tentu saja hanya mungkin terjadi dalam sinergi antara berbagai pemangku kepentingan.
Semua hal penting tersebut harus dilakukan bersama agar ekosistem ekonomi halal di Indonesia dapat mendukung perekonomian nasional saat ini. Bukan hanya sebagai upaya memberdayakan masyarakat.
“Ini tidak hanya untuk mendukung perekonomian nasional, tetapi juga untuk mendorong pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Dari lima sektor tersebut, Perry mengatakan dalam kondisi pandemi saat ini, pemerintah memutuskan untuk fokus pada sektor pangan dan fesyen. “Kami menargetkan lima produk unggulan dengan prioritas food and fashion,” ujarnya.
Keempat, Anda perlu meningkatkan rantai nilai dalam proses produksi. Dalam konteks ini, presiden Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Islam menginginkan semua produk halal buatan Indonesia diolah dari hulu hingga hilir.
Mulai dari proses produksi hingga proses penjualan produk. Hal ini tentu saja hanya mungkin dilakukan dengan sinergi antar aktor yang berbeda.
Semua hal penting tersebut harus dilakukan bersama agar ekosistem ekonomi halal di Indonesia dapat mendukung perekonomian nasional saat ini. Bukan hanya sebagai upaya memberdayakan masyarakat.
“Bukan hanya mendukung perekonomian nasional, tetapi juga mendorong pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya. Ekonomi Indonesia