Sebagian uang itu akan digunakan pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid-19 dan National Economic Recovery Cluster (PEN) 2020 untuk mendistribusikan vaksin corona tahun depan.
Politik dan Ekonomi Indonesia
Hal itu diungkapkan Sekretaris Eksekutif I Komite Manajemen Covid-19 dan PEN (KPC-PEN) Raden Pardede sembari menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional dengan meningkatkan kinerja sektor keuangan dan investasi, Kamis 17/12.
“Ini adalah program ekonomi yang merupakan hasil dari stimulus fiskal untuk kesehatan. Sebagian (dana klaster kesehatan) kemudian akan diberikan sebelum 2021 karena untuk vaksin,” kata Raden.

Selain itu, pemerintah juga akan meredistribusi belanja kementerian / lembaga (k / l) untuk program penanganan pandemi COVID-19 dan PEN 2021. Redistribusi, terutama untuk pendistribusian vaksin.
“Ini agar ada kemungkinan untuk memvaksinasi mayoritas penduduk Indonesia,” jelas Raden. Ekonomi Indonesia
Ia mengatakan, jumlah orang yang akan divaksinasi setidaknya 70% dari total penduduk sekitar 260 juta orang. Artinya paling sedikit 180 juta orang harus diberikan vaksinasi.
“Dibutuhkan 180 juta orang Indonesia (vaksinasi) untuk 70 persen pekerjaan agar memenuhi syarat kekebalan kolektif,” kata Raden.
Pemerintah telah menjanjikan dana untuk memerangi pandemi Covid-19 dan PEN 2020 dengan biaya Rs 695,2 triliun. Sumber daya yang dianggarkan untuk klaster kesehatan sebesar Rp 97,9 triliun, perlindungan sosial Rp 233,69 triliun, kementerian / lembaga sektoral dan pemerintah daerah (pemda) Rp 65,97 triliun, dukungan UMKM Rp 115,82 triliun, insentif usaha dan pendanaan Rp 120,6 triliun. perusahaan Rp.61,2 triliun.
Tahun depan alokasi sumber daya untuk menangani pandemi Covid-19 dan PEN turun menjadi Rp 356,4 triliun. Dana yang disalurkan ke klaster kesehatan Rp 25,4 triliun, perlindungan sosial Rp 110,2 triliun, p / l sektoral dan pemerintah daerah Rp 136,7 triliun, UMKM Rp48,8 triliun, pendanaan usaha Rp 14,9 triliun dan insentif usaha Rp 20,4 triliun. . Politik Indonesia
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk memberikan vaksin gratis kepada masyarakat terhadap COVID-19. “Saya memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat secara gratis. Sekali lagi gratis. Tidak ada biaya sama sekali,” kata Jokowi.
Askolani, Direktur Kementerian Keuangan, mengakui pemerintah masih mengkaji anggaran vaksinasi gratis di seluruh masyarakat. Kementerian Keuangan akan terus berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan terkait masalah ini.
“Nanti akan direvisi dan kalkulasi dimutakhirkan berdasarkan perkembangan dan dinamika terkini dari Kementerian Kesehatan. Nanti nanti kita antisipasi kalau jumlahnya dikoordinasikan Kementerian Kesehatan, ”kata Askolani. .