Dana Moneter Internasional (IMF) telah merilis proyeksi ekonomi terbaru. Dalam laporan A Long and Difficult Rise, IMF merevisi “ramalan” -nya untuk pertumbuhan ekonomi global dan sejumlah negara.
IMF kini memperkirakan ekonomi global akan mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) sebesar 4,4% pada tahun 2020. Membaik dibandingkan perkiraan yang dipublikasikan pada bulan April sebesar -4,9%.

“Ekonomi global perlahan tapi pasti mulai muncul dari jurang terdalamnya. Namun dengan terus merebaknya penyakit coronavirus-2019 / Covid-19, beberapa negara mulai memperlambat kegiatan buka kembali (reopening) publik dan bahkan ada yang mulai menerapkan skala karantina regional (lockdown). . “Perjalanan dari pemulihan ekonomi global ke tingkat pra-pandemi masih panjang dan dapat berbalik,” kata laporan itu.
Jika mengharapkan ekonomi dunia membaik, bagaimana dengan Indonesia? Apakah IMF juga meningkatkan proyeksi ekonomi negara? Ekonomi Indonesia
Sayangnya tidak ada. Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC (AS / AS) itu bahkan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pada Juni, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia akan mengalami kontraksi 0,3% tahun ini. Dalam laporan Oktober, perkiraan memburuk menjadi mundur 1,5%.
“Hampir semua negara berkembang akan mengalami kontraksi ekonomi tahun ini. Sementara itu, negara-negara seperti India dan Indonesia sedang berjuang untuk mengendalikan pandemi,” tulis laporan IMF.
Sebelumnya, Bank Dunia juga telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Ibu Pertiwi. Awalnya, lembaga yang dipimpin David Malpass itu memperkirakan ekonomi Indonesia tidak akan tumbuh 0% pada 2020. Politik Indonesia
Namun, perkiraan ini kemudian disesuaikan dengan penyusutan 1,6%. Bahkan dalam kasus terburuk, ekonomi Indonesia bisa menyusut hingga 2%.