Indonesia diperkirakan akan mengalami resesi, terutama setelah deflasi pada triwulan III tahun 2020. Deflasi telah terjadi tiga bulan berturut-turut.
Artinya, triwulan III 2020 diwarnai deflasi. Indonesia terakhir mengalami deflasi berkepanjangan pada Maret-September 1999. Selain itu, sejumlah menteri kabinet dari Indonesia Maju memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2020 negatif.
Salah satunya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang memperkirakan perekonomian negara akan berada di antara minus 2,9% hingga minus 1% dari Juli hingga September. Artinya, pertumbuhan ekonomi mengalami kontraksi selama dua triwulan berturut-turut setelah triwulan II mengalami kontraksi 5,32%. Sehingga Indonesia secara hukum dan meyakinkan berada di ambang resesi.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat saat Indonesia resmi mengalami resesi. Berikut beberapa tindakan yang dianggap efektif melawan resesi:
- Lunasi semua hutang Anda
Hutang menjadi masalah ketika perekonomian berada dalam resesi atau booming. Namun, masalah utang akan semakin parah di tengah resesi. Selain itu, Anda berisiko kehilangan pekerjaan dan kehilangan nilai investasi Anda.
Setiap hutang, apakah itu kartu kredit, sekolah, atau rumah sakit, semakin banyak orang yang dibayar, semakin kecil pembayaran bulanannya. Jadi meskipun Anda kehilangan pekerjaan selama beberapa bulan, Anda masih bisa melunasi hutang Anda.
2.Uang adalah raja
Ada dua alasan mengapa masuk akal untuk menyimpan uang dalam jumlah besar selama resesi.
Yang pertama adalah kesiapsiagaan darurat. Keadaan darurat bisa muncul kapan saja. Tapi tentu saja, kemungkinan hal itu terjadi lebih tinggi selama resesi. Memiliki dana darurat yang besar adalah salah satu cara terbaik untuk melawan resesi.
Jika Anda tidak sempat menggalang dana sebelum resesi, berikut beberapa tips dari Forbes. Berhenti membeli barang dan mulai menjual barang yang tidak Anda butuhkan dan batalkan langganan yang tidak Anda butuhkan. Politik Indonesia
3. Terus berinvestasi
Saat pasar keuangan berguncang, orang panik. Bukan hal yang aneh jika kepanikan menyebabkan investor menjual semua investasinya, yang benar-benar meningkatkan kemungkinan bangkrut.
Anda tentu saja dapat memanfaatkan ini karena Anda menghemat sejumlah besar uang, sehingga Anda memiliki daya beli untuk mengambil beberapa saham murah yang jatuh melalui kepanikan jual dan mendapatkan harga lebih rendah.
Karena dalam sejarah pasar modal, setelah pasar saham ambruk. Kemudian masuk ke fase berikutnya, fase pemulihan pasar, di mana harga saham akan naik tajam begitu pasar sudah tenang.
4.Terus belajar untuk mengembangkan diri sendiri
Salah satu hal yang dapat Anda lakukan selama resesi adalah terus belajar dan meningkatkan keterampilan dan kualifikasi Anda. Untuk membuat Anda tetap relevan dalam karier Anda dan meminimalkan kemungkinan pemecatan.
5. Temukan bisnis sampingan
Kegiatan sampingan ini dapat meningkatkan penghasilan Anda selama Anda bekerja secara normal. Kegiatan ini bisa dilakukan baik secara online maupun offline, yang penting kegiatan ini dapat mendiversifikasi sumber penghasilan Anda.
Jika resesi nyata dinyatakan, sekarang bukan waktunya untuk panik. Tetapi fokuskan waktu dan energi Anda untuk melakukan hal-hal yang akan menguntungkan Anda bahkan ketika ekonomi runtuh. Ekonomi Indonesia