Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pandemi Covid-19 tidak hanya menyebabkan krisis kesehatan tetapi juga menindas perekonomian setiap negara di dunia. Bahkan saat ini, banyak negara berada di ambang resesi akibat kontraksi ekonomi dua digit.
Politik dan Ekonomi Indonesia
Menurut Sri Mulyani, perekonomian Indonesia tidak bisa lepas dari konsekuensi pandemi Covid-19. Dimana perekonomian turun hingga minus 5,32% pada kuartal kedua tahun 2020. Alasan utamanya adalah konsumsi rumah tangga dan investasi juga turun tajam.
“Jika kita bandingkan antar negara pada kuartal kedua dimana ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 5,3%, itu pasti sesuatu yang sangat dalam dibandingkan 10 tahun terakhir. sebesar 5%, ”katanya dalam wawancara eksklusif. bersama CNBC Indonesia, Jumat (28/8/2020).

Sri Mulyani menjelaskan, melihat komposisi pendukung perekonomian nasional pada triwulan II tahun 2020, sektor konsumer mengalami kontraksi yang sangat dalam yaitu tercatat minus 5,6% dan investasi sebesar minus 8,6%. Setelah itu ekspor minus 11,7 persen dan impor minus 17 persen. Politik Indonesia
Perekonomian berada di bawah tekanan paling besar pada kuartal kedua tahun 2020 dari penerapan berbagai langkah kebijakan, termasuk pembatasan sosial skala besar (PSBB), yang mengakibatkan hilangnya mobilitas masyarakat dan gerakan yang melumpuhkan sementara. ekonomis.
Namun hingga Juni, mantan kepala Bank Dunia itu mengatakan telah terjadi perubahan haluan atau perbaikan, meski masih rapuh. Karena pada bulan Juni kendala sosial mulai mereda dan kegiatan masyarakat dan bisnis mulai berlangsung.
Sri Mulyani mengatakan, turnaround yang masih rapuh itu terlihat dari realisasi ekonomi Juli yang mundur dari Juni tahun lalu. Pastinya jika ada aktivitas ekonomi di kuartal ini, tidak semuanya diterjemahkan langsung ke konsumsi dan investasi. Oleh karena itu, Sri Mulyani melihat salah satu tantangan yang paling sulit di kuartal III adalah menjaga momentum turnaround yang terjadi pada Juni lalu.
“Kuartal III ini kami upayakan sebagai titik balik dalam kegiatan ekonomi tanpa mengorbankan penanganan Covid-19, dan diharapkan pada kuartal III nanti,” ujarnya. Ekonomi Indonesia