
Dalam sebuah wawancara TV Politik dan ekonomi indonesia, Ross mengatakan: Saya pikir ini akan membantu mempercepat pengembalian pekerjaan ke Amerika Utara. Penyebaran penyakit yang cepat telah menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap ekonomi Tiongkok dan pertumbuhan global.
Komentar itu mendapat kecaman dari para kritikus pemerintahan Presiden Trump.
Menanggapi pertanyaan di Fox Business News tentang apakah wabah itu merupakan risiko bagi ekonomi AS, Ross mengatakan Saya tidak ingin membicarakan putaran kemenangan atas penyakit yang sangat disayangkan dan sangat ganas. Faktanya adalah, hal itu memberi bisnis hal lain yang perlu dipertimbangkan ketika mereka meninjau ulang rantai pasokan mereka. Jadi saya pikir ini akan membantu mempercepat pengembalian pekerjaan ke Amerika Utara.
Kemudian Departemen Perdagangan AS menggemakan komentarnya Ketika Sekretaris Ross menjelaskan, langkah pertama adalah mengendalikan virus dan membantu para korban penyakit ini. Penting juga untuk mempertimbangkan konsekuensi melakukan bisnis dengan negara yang memiliki sejarah panjang dalam menutupi risiko nyata bagi rakyatnya sendiri dan seluruh dunia, kata seorang juru bicara. Pernyataan itu telah banyak dikritik, dengan anggota Kongres Demokrat Don Beyer mengambil ke Twitter untuk mempertanyakan menemukan keuntungan bisnis selama wabah mematikan. Para ekonom juga mempertanyakan komentar Ross. Simon Baptist dari Economist Intelligence Unit di Singapura mengatakan kepada BBC bahwa komentar itu mengejutkannya.
Baca Selengkapnya : Tiongkok tidak menimbulkan risiko yang akan terjadi pada ekonomi AS
Perusahaan tidak akan membuat keputusan investasi jangka panjang dan serius atas dasar wabah penyakit yang mungkin berlangsung tiga hingga enam bulan, katanya. Dia berpendapat bahwa virus ini lebih cenderung memiliki dampak negatif pada Amerika daripada yang positif. Faktanya, AS akan menjadi pecundang karena bagaimanapun juga, Cina masih merupakan pasar besar bagi AS, jadi jika ekonomi China melambat secara signifikan yang akan memiliki efek blowback pada AS juga.

Virus baru sekarang telah dinyatakan sebagai darurat global oleh Organisasi Kesehatan Dunia, karena terus menyebar ke luar Cina. Setidaknya 213 orang telah meninggal akibat virus di Cina, dan sekarang telah menyebar ke 18 negara lainnya.
Para ekonom telah mengatakan bahwa coronavirus dapat memiliki dampak yang lebih besar pada ekonomi dunia daripada epidemi Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2002-2003. SARS menginfeksi lebih dari 8.000 orang, menyebabkan lebih dari 700 kematian dan diperkirakan telah merugikan ekonomi global lebih dari $ 30 miliar.
Corona virus telah memaksa perusahaan global termasuk raksasa teknologi, pembuat mobil dan pengecer untuk sementara waktu ditutup di China ketika pihak berwenang memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek dan memberlakukan pembatasan perjalanan besar di seluruh negeri.
Politik Dalam dan Luar Negeri